http://www.kabar24.com/wp-content/uploads/2012/08/intermilan.png
inter milan
logo
Inter Milan didirikan pada 9 Maret 1908 dengan nama Internazionale
Milano Football Club. Sejarah berdirinya Inter tak lepas dari terpecahnya
anggota Milan Cricket and Football Club yang kini dikenal sebagai AC Milan.
Beberapa dari pendiri Milan yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss
tidak setuju dengan kebijakan klub yang tidak mengizinkan pemain asing untuk
bermain di Milan. Mereka akhirnya memilih keluar dan mendirikan klub baru. Nama
Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu
klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.
Inter sukses
memperoleh Scudetto pertama pada musim 1909-10. Klub yang berjuluk La Beneamata
ini kembali menjadi yang terbaik di Italia pada musim 1919-20.Kapten dan
Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati ,
yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.
Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.
Sejak tahun
1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mulai
memakai nama asli mereka, Internazionale Milano. Setelah Perang Dunia I, Inter
memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954.
Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter.
Orang yang
berperan besar dalam hal ini adalah Carlo Masseroni, presiden klub Inter yang
telah menjabat sejak tahun 1942. Pada era ini, Inter juga sukses merajai Eropa.
Inter yang diarsiteki Helenio Herrera terkenal dengan taktik pertahanan
gerendel yang disebut Catenaccio. Inter sukses merebut juara Liga Champions dua
kali berturut-turut pada 1963-64 dan 1964-65. Keperkasaan Inter semakin menjadi-jadi
di musim 1964/1965 dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni scudetto, Piala
Champions dan Piala Intercontinental.
Setelah
Ernesto Pellegrini lengser dari kursi presiden, tanggal 18 Februari 1995
Massimo Moratti yang merupakan anak dari Angelo Moratti naik tahta untuk
meduduki kursi Presiden Inter. Moratti tak segan mengeluarkan banyak uang untuk
membeli banyak pemain. Namun, Scudetto yang didambakan tak kunjung direbut.
Tercatat, satu-satunya gelar yang direbut adalah Piala UEFA musim 1997-98.
Inter
kembali mencapai masa keemasan sejak kedatangan Roberto Mancini pada 2004.
Diawali dengan gelar Coppa Italia 2004-05, Mancini lalu
mempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.
mempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.
Inter akhirnya
mendapatkan gelar Scudetto 2005-06 karena skandal Calciopoli yang menimpa
Juventus dan klub-klub besar di Italia. Beberapa media menyebutnya “Scudetto of
Honesty” (juara dari sebuah kejujuran). Kasus ini membuat Juventus (aktor utama
pengaturan skor) dicopot dua gelarnya sekaligus, yakni tahun 2005 (musim ini
tak ada juara) dan tahun 2006 (diberikan kepada Inter karena saat itu berada
diposisi runner up). Juventus harus bermain di Serie B. Ini membuat Inter
menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Oleh karena
itu di dalam lagu kebangsaannya yang berjudul C’e solo l’Inter (hanya ada Inter
satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal
Seri lainnya.
Musim
selanjutnya 2006/2007, klub pesaingnya seperti Juventus yang harus bermain di
Seri B dan beberapa klub besar seperti Milan, Roma, Fiorentina dan Lazio yang
mengalami pengurangan nilai dari kasus Calciopoli, Inter pun dengan mudah
memperoleh scudettonya yang ke-15. Inter juga sukses menorehkan rekor 17
kemenangan beruntun di kancah domestik, mematahkan rekor 15 kemenangan beruntun
yang sempat diraih Real Madrid dan Bayern Munich. Namun saat itu Inter
mendapatkan berita duka karena sang presiden, Giacinto Facchetti meninggal
dunia.
Moratti pun
akhirnya kembali menjabat sebagai Presiden Inter dan bertahan hingga
sekarang.Musim 2007-08 terjadi konflik internal di Inter karena
ketidaksepahaman Moratti dengan Roberto Mancini dan di akhir musim Mancini pun
mundur dari jabatannya. Moratti lalu menunjuk Jose Mourinho sebagai allenatore
baru Inter.
Kedatangan
Mourinho benar-benar menjadi berkah bagi La Beneamata. Pelatih berjuluk The
Special One itu sukses meraih Treble Winners yakni Scudetto, Coppa Italia, dan
Liga Champions. Gelar Liga Champions terasa sangat spesial karena terakhir kali
direbut Inter pada 1964-65. Inter juga tercatat sebagai satu-satunya klub
Italia yang merebut Treble Winners.
Sayangnya,
romantisme Inter Milan dan Jose Mourinho harus berakhir. Mourinho memutuskan
untuk menukangi Real Madrid. Inter lalu menunjuk Rafael Benitez untuk
menggantikan Mourinho. Benitez menyempurnakan prestasi Inter pada 2010 dengan
merebut Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian pada
2010, Inter sukses merebut 5 gelar sekaligus.
Namun,
Benitez gagal memberikan performa gemilang di Serie A. Inter terancam gagal
mempertahankan Scudetto yang telah direbut dalam 5 musim beruntun. Akhirnya,
posisi Benitez pun digantikan oleh Leonardo. Leonardo sanggup membawa Inter
menduduki posisi runner-up di Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Ini membuat
Inter selalu meraih minimal 1 gelar sejak musim 2004-05 hingga 2010-11.
Keputusan
Leonardo yang memilih menjadi direktur teknik PSG membuat Inter seolah
kehilangan arah. Pelatih baru Gian Piero Gasperini dipecat setelah hanya
merebut 1 poin dari 5 laga Serie A. Pengganti Gasperini, Claudio Ranieri pun
belum mampu memberikan prestasi maksimal. Untuk kali pertama sejak 2004-05,
Inter harus mengakhiri musim tanpa gelar. Beruntung, Tim Primavera Inter masih
sanggup menjadi juara Liga Champions U-19.
Prestasi
Inter Milan:
Domestik:
18 kali Juara Seri A: Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;
1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;
2009 ; 2010
7 kali Juara Piala Italia: Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;
2010 ; 2011
5 kali Juara Supercoppa Italia: Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010
Internasional:
2 kali Juara Piala Intercontinental: Tahun 1964 dan 1965
1 kali Runner Up Piala Super Intercontinental: Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup: Tahun 2010
Eropa:
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions: Tahun 1964 ; 1965 ; 2010
Juara 3 kali UEFA Cup: Tahun 1991 ; 1994 ; 1998
Runner up 1 kali UEFA Super Cup: Tahun 2010
18 kali Juara Seri A: Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;
1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;
2009 ; 2010
7 kali Juara Piala Italia: Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;
2010 ; 2011
5 kali Juara Supercoppa Italia: Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010
Internasional:
2 kali Juara Piala Intercontinental: Tahun 1964 dan 1965
1 kali Runner Up Piala Super Intercontinental: Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup: Tahun 2010
Eropa:
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions: Tahun 1964 ; 1965 ; 2010
Juara 3 kali UEFA Cup: Tahun 1991 ; 1994 ; 1998
Runner up 1 kali UEFA Super Cup: Tahun 2010
Catatan
Prestasi Lain:
- Satu-satunya klub Italia yang tak pernah degradasi ke Serie B
- Satu-satunya klub Italia yang pernah treble winners (2010), ditambah Super Italia dan Piala Dunia Antarklub menjadi 5 gelar dalam semusim
- 5 kali Scudetto beruntun 2005-2010 sama dengan prestasi Torino 1943-1949 (musim 1944-45 tak ada Serie A karena Perang Dunia)
- Satu-satunya klub Italia yang tak pernah degradasi ke Serie B
- Satu-satunya klub Italia yang pernah treble winners (2010), ditambah Super Italia dan Piala Dunia Antarklub menjadi 5 gelar dalam semusim
- 5 kali Scudetto beruntun 2005-2010 sama dengan prestasi Torino 1943-1949 (musim 1944-45 tak ada Serie A karena Perang Dunia)
Zanetti Bangga Jadi Tonggak Sejarah Inter
Inter Milan
berhasil mengatasi wakil Rumania, Vaslui 2-0 pada playoff leg pertama Europa
League, Jumat (24/8/2012) dini hari tadi. Kemenangan tersebut sekaligus menjadi
kado spesial bagi kapten Inter, Javier Zanetti.
Pada
pertandingan tersebut, El Tractor –julukan Zanetti, memainkan laga ke-800
bersama Nerazzurri. Ia berhasil menorehkan catatan tersebut usai mengabdi
selama 17 musim di Giuseppe Meazza.
“Saya
bahagia dan sangat bangga telah mencapai tonggak sejarah penting di klub
sebesar Inter, terlebih sebagai seorang kapten,” kata Zanetti, seperti dilansir
situs resmi Inter Milan.
“Malam ini
kami meraih hasil penting. Namun, kami tidak boleh berpikir bahwa kami telah
lolos. Vaslui merupakan tim besar dan mereka memeiliki serangan yang bagus,
sehingga kami wajib berhati-hati,” sambung pemain yang memiliki sebuah
restauran di pusat kota mode tersebut, bersama kompatriotnya, Esteban
Cambiasso.
Zanetti
bergabung di Inter dari Banfield pada musim 1995, dan menjabat kapten Il
Biscione sejak 1999 silam, menggantikan Giuseppe Bergomi. Meski telah memasuki
usia senja, namun, Zanetti masih menjadi andalan skuad Andrea Stramaccioni
musim ini.